Rabu, 01 Mei 2013

Jurnal 5

It's Mayday!

Inilah hari buruh sedunia! Hari dimana para buruh merayakan jati dirinya sebagai pekerja. Hari bagi mereka menyuarakan tuntunan dan hak-haknya. Kepada siapa? Tentu kepada perusahaan dan pengusaha-pengusaha yang menjadi pemilik perusahaan tersebut.

Lalu apa yang dituntut? Judulnya adalah kesejahteraan. Perbaikan dan peningkatan upah kerja, perlindungan, dan mungkin juga jaminan keselamatan kerja. Macam-macamlah, yang intinya menuntut perbaikan kualitas hidup buruh.

Lalu pernahkah membayangkan bagaimana kalau tubuh kita ini adalah sebuah megaperusahaan dan kita adalah pengusaha yang memilikinya.

Buruhnya, pastilah semua organ-organ pembentuk tubuh yang justru tak pernah libur bahkan untuk sekejap saja. Pertanyaannya, sudahkah kita mensejahterakan mereka?

Paru-paru yang 24 jam tak henti bekerja mengolah udara bersih dan udara kotor, disambung dengan darah yang bekerja mengalir mengelilingi seluruh tubuh kita, mengantarkan oksigen dan nutrisi agar energi kita tetap terisi. Apa yang sudah kita lakukan pada mereka? Sudahkah kita menanam pohon di sekitar agar paru-paru tetap kebagian udara bersih beroksigen, atau malah kita asup tar dan nikotin batangan yang tanpa sadar membuat paru-paru terbakar.
Lalu bagaimana dengan departemen pencernaan kita yang selalu bekerja keras mengolah segala material yang kita asup agar berubah menjadi energi, nutrisi, agar kita tetap tegak berdiri menjalani hari.

Meskipun kita tidur, departemen ini tak serta merta beristirahat. Justru malam saat kita terlelap, mereka dibantu dengan darah dan organ lainnya, bermetabolisme. Memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, mengobati luka, juga membakar zat-zat yang tidak diperlukan tubuh untuk dibuang besoknya.

Apakah kita sudah mengasup sumber-sumber nutrisi agar departemen ini juga tetap sehat atau kita malah mengasup material-material yang justru membuat beberapanya jadi sakit? Lemak jahat, minyak berlebih, dan silakan Anda sebutkan bahan lainnya yang sanggup melumpuhkan usus, ginjal, lambung, dan yang lainnya.

Jujurlah. You are what you eat. Jangan jadi pengusaha yang durhaka pada buruh yang kita pekerjakan untuk keuntungan kita sendiri.

Dan jika jawaban Anda lebih banyak adalah jawaban yang terakhir, jangan kaget bila Anda didemo oleh tubuh Anda sendiri. Jika ada yang sakit dan tidak bisa bekerja dengan baik, hingga Andapun tak bisa bekerja, itu artinya Anda sedang didemo.

Tuntutannya: Tingkatkan kesadaran Anda untuk hidup lebih sehatsekarang!

Selasa, 30 April 2013

Jurnal 4

Meningkahi jurnal terakhir saya tentang memulai latihan, saya jadi kepikiran untuk akhirnya merangkum hal-hal yang dibutuhkan dalam hidup sehat ala saya.

#1: Get start! Pastinya tidak akan mampu gunung kau daki, laut kau seberangi, tanpa dimulai dengan langkah kecil walau gemulai. Hihi..

Maksud saya, iya memang pasti berat dan sangat malas untuk mulai, mengubah pola rutinitas menjadi pola hidup sehat yang menuntut disiplin diri. Apalagi yang menyangkut olah tubuh dan kebiasaan makan.

Saya ngerti kok, ngerti banget malah soal kemalasan itu. Makanya motivasi diri sendiri, terus! Non stop! Itu saja sudah get start namanya. Lah daripada ngga punya impian menjadi lebih baik. Ya kan?

Lalu mulailah dengan hal mudah. Jangan langsung menyiksa diri. Badan nanti shock dan malah drop. Kalau nanti KO dan ga mau bangun lagi, gimana coba? Nyerah deh!

Bangun pagi hari adalah awal yang baik, menurut saya. Otak fresh, niat baik selalu segar saat itu. Biasanya semangat olahraga justru 80% terlaksana meskipun di rumah saja. Jadi walau mata masih kuyu dan berat, segera ambil running shoes. Buat ganjel? Haha, ya nggaklah. Ketahuilah, bahwa running shoes yang baik adalah running shoes yang berhasil membelalakkan mata di pagi yang kantuk! Hehe...

#2: Get habit! Di latihan pertama, biasanya badan terasa error setelahnya. Pegal-pegal, kram, dan kawan-kawannya mulai terasa menyiksa. Tapi sebenarnya itu adalah efek kagetnya badan. Pengobatannya, mau tau? Mau tau aja apa mau tau banget?! Hihi...

Latihan lagi! Larilah lagi besok paginya! Itu adalah obat yang mujarab. Karena otot-otot dan bagian-bagian badan yang sakit akan terbiasa dengan beban dan latihan kita. Akhirnya dia melemas dan di suatu titik, kita harus meningkatkan dan menambah beban latihan kita agar mereka juga berkembang terus. Yang biasanya jogging cuma 1 keliling, tambahlah jadi 2 keliling. Dan begitu seterusnya.

#3: Get result! Kalau sudah sampai di stage ini, mari salaman. Selamat! Apa yang diimpi-impikan tercapai sudah. Tapi hati-hati, ini justru stage yang paling sulit. Keimanan kita diuji di sini. Haha! Karena biasanya setelah puas, kita malah akan berhenti. Merasa menang dan tak mau latihan lagi. Merasa cukup dan malas lanjut lagi.

Sejatinya mempertahankan hasil justru lebih sulit dari saat memperjuangkannya. Maka kembali lagi ke motivasi awal. Tapi tentu dengan target baru. Anda sudah naik kelas. Selanjutnya jangan malah tinggal kelas. Terus maju, sampai badan Anda hanya terbujur kaku dan Anda tidak bisa memperjuangkan apa-apa lagi alias... Yah, you name itlah. Ngeri kan? Sebelum telat, yuk sehatsekarang!

Rabu, 24 April 2013

Catatan 1: Sharing session acara “Beat The Scale” minggu kedua: Beat the scale, not beat yourself!

Sehat adalah karunia terbesar dari sang Pencipta dan semua manusia setuju dengan pernyataan tersebut. Namun untuk menjaga kesehatan dibutuhkan, bukan hanya impian dan usaha dalam mewujudkannya, tetapi menjaga motivasi tanpa harus merasakan tekanan. Dan ini yang biasanya terjadi dalam usaha mereka yang memiliki kelebihan berat badan (obesitas) dalam mewujudkan impian mendapatkan berat badan ideal.
Menurut Elite Personal Trainer Fitness First Gurumilang yang merancang program pelatihan fisik para kontes penurunan berat badan ‘Beat the Scale’ yang diselenggarakan oleh PT AJ Sequis Life, banyak orang yang akan menyerah pada kondisi dimana berat badan mereka tidak turun setelah memulai program penurunan berat badan dalam periode 1-2 minggu. “Itu juga kenapa banyak orang yang daftar nge-gym 1-2 minggu tidak turun, mereka akhirnya menyerah.  Kunci utama kesuksesan dalam menurunkan berat badan adalah spirit dan motivasi!”. Tentu saja setelah pelatihan fisik dan perbaikan asupan makanan terpenuhi.
Pada minggu kedua, 24 kontestan Beat the scale tak luput merasakan kendala tersebut. Sebagian mulai merasakan kegelisahan karena angka penurunan berat badan yang mereka dapatkan tidak sebanyak pada minggu kedua. Beberapa dari peserta juga mulai merasakan kurang semangat, lelah dan masih merasakan pegal-pegal. Padahal, setelah menimbang, termasuk mengukur fat-loss atau Body Mass Index (BMI) mereka mengalami perubahan yang lebih baik. Minimal penurunan berat badan dalam satu minggu idealnya adalah 0,5 kg. Kalau bisa lebih dari angka tersebut, sudah cukup bagus, tetapi kalaupun hanya 0,5 kg perminggu tentu tidak masalah, karena masih dalam hitungan ideal. Para kontestan juga merasakan kerinduan untuk mencicipi junkfood atau makanan tinggi lemak yang justru akan menaikkan berat badan mereka. Inilah tantangan terbesar yang mereka hadapi karena perbaikan pola hidup sehat memang butuh perjuangan dan dukungan dari lingkungan sekitar.

Gurumilang elite personal trainer yang menjadi pembicara diminggu ke 2 seminar Beat The Scale
Dalam sharing session minggu kedua, Guru menjelaskan tentang pentingnya olah fisik. Dengan berolahraga secara teratur terbukti dapat menjaga dan meningkatkan kebugaran fisik secara significant, menurunkan risiko berkembangnya penyakit jantung, menjaga tubuh dalam keadaan sehat, dan menjaga atau menurunkan berat badan. Bagaimana me-maintain olahraga tersebut pada saat kita sedang tidak di fitness centre. Beberapa contoh gerakan yang bisa dilakukan dirumah misalnya squat, lunges, jump-rope atau plank-pose. Yang dibutuhkan sedikitnya lantai sebagai area latihan, kaca (jika ada) untuk melihat pergerakan tubuh dan jika ingin menaikkan intensitas latihan bisa menambahkan beban seperti botol minum yang berisi air. Jangan lupa selalu awali dengan pemanasan bisa dengan berjalan kaki atau duduk berdiri tanpa beban. Ini sudah cukup untuk memanaskan  lutut, tulang belakang dan memperbaiki postur. Exercise juga bisa dilakukan outdoor, seperti menuruni bukit, menaiki tangga, berjalan kaki bahkan saat kita melakukan window shopping. Easy right? Jadi kita bisa kok, melanjutkan olah fisik diluar fitness center. Untuk memuluskannya, keep motivating yourself!
*artikel diambil dari website http://beatthescale.seizeurfuture.com

Selasa, 23 April 2013

Jurnal 3

Gagal deh semua rencana saya untuk mulai fitness di gym akhir pekan ini. Apa pasal?
40 hari nifas saya pasca operasi caesar memang sudah selesai. Tapi ternyata saya baru boleh mulai olahraga high intense setelah 3 bulan. Bahkan titik teramannya adalah setelah 6 bulan. Karena jaringan otot perut saya harus benar-benar pulih dulu.
Saya melongo. Bahkan saya sudah menyesali tingkah saya kemarin sore yang berani-berani mengangkat keranjang berisi beban yang lumayan. Maklum kami baru pindahan.
Lalu apa jadinya saya kalau cuma diam-diam saja?! Melar malah kalau cuma santai-santai saja di rumah. Atau malah enak ya. Kalau ada yang bilang saya melar, bilang saja saya makan untuk berdua (saya menyusui eksklusif tanpa sufor). Ah, tentu itu pemikiran yang salah!
Tidak ada kata berhenti untuk sehatsekarang! Tidak ada kata tidak boleh olahraga kecuali bila dokter menyarankan bedrest. Saya masih dibolehkan untuk jalan kaki atau jogging kok. Beban dan kecepatannya bisa saya atur sendiri. Kalau sakit, berhenti saja.
Akhirnya saya mulai latihan saya pagi ini. Setelah mengantar suami berangkat kerja jam 5.30 pagi, jogging pun dimulai. Udara masih sejuk. Jadi saya tidak terlalu kesusahan bernafas karena asma. Dan jam 6 tepat, jogging saya selesai. Lumayan, keliling 1 komplek. Besok lagi aahh....
-gugita-


Jurnal 2

Suka heran deh sama orang-orang yang kepingin (kepingin banget apa kepingin aja!) jadi orang lain.

Awalnya sih menjadikan figur itu sebagai idola, terus jadi stalker, nyontek segala macam gayanya bak copycat, sampai akhirnya dirinya sendiri tersesat. Bingung kenapa gagal terus mau jadi seperti sang idola!? Hm...

Sebuah kasus, bagaimana agar badan kita bisa selangsing Nadya Hutagalung (untuk kaum hawa) atau sesempurna badan kekar berototnya Denny Soemargo (untuk laki-laki pastinya). Maka akhirnya tergila-gilalah kita dibuatnya lewat berbagai saluran media bergambar alias facebook dan instagram yang sedang 'in'. Semua yang terpampang di gambar tentang apa yang mereka konsumsi, ditiru. Apa yang mereka lakukan, kita copy pada hari-hari kita sendiri. Banyak yang berhasil. Tapi ngga sedikit juga yang gagal. Banyak hal, hingga akhirnya membuat langkah percobaan terjungkal. Energi positif di awalpun hanya menyisakan kekaguman hampa semata.

Dalam kasus saya yang dulu juga pernah menggilai seseorang yang berhasil kurus dengan menjadi vegetarian, pola itu tidak berhasil untuk saya. Sebagai penderita anemia, mengubah pola makan dengan tidak mengasup protein hewani, justru membuat badan saya drop. Saya mudah pusing dan black out. Belum lagi sinar wajah jadi pucat dan rasanya lemas terus. Gilanya lagi, saya justru jadi lapar terus dan malah makan terus. Berat badan saya yang semula 52 kg dengan tinggi 150 cm, naik menjadi 54 kg. Itupun masih naik terus. Padahal waktu masih gadis dulu, berat saya stabil di angka 43 kg. Tentu saja vegetariannya tidak salah. Tapi badan saya yang sulit beradaptasi, apalagi dengan perubahan pola yang cukup ekstrim seperti itu.

Ternyata setiap badan itu punya sistemnya sendiri. Setiap tubuh punya cara bermetabolisme sendiri-sendiri. Apa yang berhasil pada orang lain, belum tentu bekerja dengan baik pada tubuh kita. Kalau tidak bisa jadi vegetarian secara total, paling tidak kontrol asupan daging-dagingan Anda. Pilih yang dimasak dengan cara yang lebih sehat, dan kendalikan porsinya. Kalau tidak bisa minum jus setiap pagi, perbanyak makan buah dan sayur saja di waktu makan yang lain. Nutrisinya tetap terserap kok. Kalau tidak bisa pergi ke gym, ya olahraga saja di rumah. Sama saja kan. Banyak kok latihan fungsional yang bisa dilakukan di rumah, tidak pakai alat khusus atau beban khusus. Cukup berat badan sendiri.

Maka dengarkanlah tubuh Anda. Pelajari bagaimana ia bekerja. Berikan yang ia butuh dan jangan asup material yang bisa menyakiti atau merusaknya. Bekerjasamalah dengannya agar hidup Anda bisa Anda nikmati dengan karunia badan yang sehat.

Jangan liat rumput tetangga terus, ah! Jangan meniru orang terus. Jadilah yang bisa ditiru orang, mulai sekarang.

-gugita-


Jurnal 1

Setelah tahun 2007 silam saya melahirkan Ganeshauman, putra pertama saya, maka pada Maret 2013 putri kedua saya, Ginanti, lahirlah.

Berbeda dengan yang pertama dulu, kali ini saya terpaksa menjalani proses bedah caesar dikarenakan kambuh asma saya tak sembuh-sembuh. Saya jelas tidak dimungkinkan mengejan dengan kondisi paru-paru yang tak sanggup membuka dengan leluasa. Syukurlah saya dan baby sehat selamat hingga semua proses selesai.

Tapi jujur saja, menghadapi kekejaman jarum suntik nan tajam secara bertubi-tubi selama 3 hari observasi, ditambah 3 hari rawat inap pasca bersalin, membuat saya kapok operasi. Hal ini membuat saya berfikir betapa tidak enaknya sakit dan berurusan dengan segala prosedural tindakan medis yang hampir tidak lepas dari jarum suntik.

Trus gimana donk supaya jauh dari hal itu. Nah itulah yang sedang saya rancang untuk hidup saya selanjutnya. Dan secara umumnya, saya dan suami bertekad untuk menjalani hidup lebih baik supaya, yah minimal, jauh dari penyakit. Supaya ngga ngerepotin anak-anak sampai tua nanti. Dan supaya bisa tetap menjalani hal-hal menyenangkan di hidup yang sementara ini.

Yuk, sehatsekarang! Karena besok masih akan kita jelang. Karena besok adalah harapan, tabungan. Syukur-syukur kita bisa berguna untuk orang lain di esok hari. Tapi hari ini, sehatsekarang, bergunalah untuk hidup kita sendiri.

-gugita-


Senin, 22 April 2013

A new begining

Dear Everyone, Long looooooong time no see.
Jika saja mati suri itu adalah nyata, maka anggaplah langkah kehidupan blog ini mati suri kemarin-kemarin. Banyak hal. Banyak kejadian. Tapi tak perlulah terlalu banyak terungkap. Manfaatnya pun belum tentu akan kita dapat. Bukankah sebaiknya kita maju saja. Merencanakan hal-hal baik agar hidup ini lebih bermakna.

Bicara tentang rencana, selanjutnya blog ini tidak hanya akan berisi tentangku dan keluh kesah hatiku. Karena saat ini hingga nanti, blog ini akan dijalankan olehku dan sahabat seperjalanan hidupku.

Dan karena sudah bekerja dengan dia, blog ini akan kami penuhi dengan hal-hal yang menjadi minat kami bersama. Dan atau mungkin juga, menjadi kesukaan Anda. Harapan kami sederhana. Semoga bisa menjadi berguna. Namun bila tidak, ya silakan lewat saja. Bebas-bebas saja kok di sini.

Anyway..thanx for reading. Dan selamat menantikan cuap-cuap kami selanjutnya. Doakan semoga tidak ada mati suri season two :)

-gugi dan gita aka gugita-